Ini Fakta Tentang Virus Nipah yang Jadi Ancaman Pandemi Setelah Corona
17 February 2021
Belum reda penyebaran virus Covid-19, ancaman virus Nipah menghantui warga di seluruh dunia. Sejumlah ilmuwan mengatakan virus Nipah bisa menjadi pandemi baru di Asia tidak terkecuali Indonesia. Seperti apa itu virus Nipah dan dari mana virus tersebut berasal? Simak penjelasannya supaya kita lebih waspada.
Dilansir dari laman Detik, virus Nipah saat ini tengah diteliti oleh sejumlah ilmuwan. Tingkat kematian akibat virus tersebut dikatakan mencapai 75 persen. Dari ukuran tingkat kematian, sangat jelas kalau virus Nipah lebih berbahaya dari virus Covid-19 yang sedang dihadapi sekarang ini. Namun, sebenarnya dari mana virus tersebut berasal? Nah, #happypeople berikut ada beberapa fakta tentang virus Nipah.
- Berawal dari Kelelawar
Virus Nipah tergolong jenis virus RNA dan masih bagian dari keluarga Paramyxoviridae, yang biasa ditemukan pada hewan berdarah panas. Kasus virus Nipah sendiri pertama kali muncul di Kampung Sungai Nipah, Malaysia pada 1998 dan di India pada 2018. Virus ini ditularkan oleh hewan kelelawar saat itu.
Usut punya usut penyakit ini juga dapat menular melalui hewan ke hewan termasuk babi di peternakan. Akibat terpapar virus yang dibawa kelelawar, hewan babi dapat terinfeksi penyakit tersebut.
- Cara Penularan Virus Nipah
Virus Nipah bisa menular kepada manusia melalui cairan seperti darah, urin, dan air liur hewan yang telah terinfeksi virus tersebut. Lebih jauh lagi, ada kemungkinan penularan virus Nipah juga dapat melalui sesama manusia. Sebab, terdapat laporan seorang perawat yang terpapar virus Nipah dari pasien yang terinfeksi. Selain itu makanan dan minuman juga sangat rentan menjadi jalan penyebaran virus. Disebutkan virus Nipah dapat menular ke manusia dari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh cairan seperti air liur hewan yang terinfeksi.
- Gejala Virus Nipah
Ada beberapa gejala virus Nipah yang dapat terlihat dalam rentang waktu 4-14 hari setelah terinfeksi. Gejala umum dari virus ini adalah munculnya demam dan sakit kepala. Namun, dari beberapa kasus gejala virus Nipah, terdapat pasien yang mengalami koma selama 24 hingga 48 jam. Berikut ini gejala virus Nipah, diantaranya:
Gejala Ringan: Demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, sulit bernapas dan muntah
Gejala Berat: Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan, kejang, koma, pembengkakan otak (ensefalitis), hingga kematian.
- Pencegahan
Seperti halnya pencegahan virus Covid-19, cara mencegah penularan virus Nipah juga tidak jauh berbeda. Setiap orang harus lebih menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun anti bakteri. Berikut ada beberapa cara pencegahan virus Nipah, diantaranya:
- Menghindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit
- Menghindari area tempat kelelawar biasanya bertengger
- Cuci tangan teratur dengan sabun dan air
- Hindari konsumsi buah-buahan dan air yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar
- Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh siapa pun yang diketahui terinfeksi NiV (virus Nipah)
Jadi, mulai sekarang kita harus waspada dan mulai perhatikan lingkungan sekitar. Menjaga kesehatan bisa dimulai dari dalam rumah seperti memperhatikan peralatan makan dan memasak sehari-hari. Gunakan produk perlengkapan dapur berkualitas yang bisa Kamu dapat di nagakomodo.co.id. Produk Naga Komodo terbuat dari bahan stainless steel yang telah berstandar SNI dan tentunya aman digunakan dan tahan lama.